5 kota besar terpadat di dunia
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merilis data terbaru tentang kota-kota terpadat di dunia. Mari kita lihat kota-kota besar teratas berdasarkan jumlah penduduknya.
Potensi penolakan kepresidenan Joe Biden
Para pakar yakin bahwa pada 2021 ada risiko tinggi bahwa Joe Biden akan turun jabatan sebagai presiden AS. Usia Biden mengisyaratkan sejumlah masalah kesehatan yang meningkatkan risiko penggantiannya. Kenyataan bahwa ia akan menyerahkan kekuasaannya ke presiden perempuan pertama dalam sejarah AS tidak dapat dikesampingkan. Dalam situasi seperti ini, ekonomi Amerika tidak akan menderita, tapi bursa saham global akan kolaps dalam waktu dekat.
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah
Para pakar memperingatkan bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang bergejolak di Timur Tengah. Saat ini, agama menjadi sumber utama konflik di Timur Tengah (ketegangan Sunni- Syiah). Instabilitas di Irak, Konflik di Suriah dan Libia, serta provokasi di kawasan Teluk Persia dapat memicu perang lokal. Situasi seperti ini, dalam gilirannya, kemungkinan akan memicu pergerakan tajam harga minyak, koreksi pasar global dan krisis ekonomi yang dalam di Eropa.
Sulitnya vaksinasi COVID-19
Pada 2021, pemerintah beberapa negara menyematkan harapan mereka pada vaksin virus corona. Namun, kampanye vaksinasi dapat menghadapi kesulitan sehubungan dengan produksi dan penolakan imunisasi. Selain itu, para analis memperingatkan adanya kemungkinan permasalahan dengan transportasi vaksin. Hasilnya, akan membutuhkan waktu tahunan dan bukan bulanan agar seluruh penduduk divaksin. Permasalahan kesehatan publik saat ini diperkirakan akan menyeret bursa-bursa saham turun, sementara PDB global kemungkinan akan tetap rendah.
Konfrontasi AS-China
Tahun ini, ketegangan antara AS, negara-negara Barat dan China diperkirakan akan meningkat. Para pakar memperingatkan bahwa konflik dapat meningkat di tengah perjuangan untuk pasar high-tech, serta ambisi China dan posisi radikal AS. Pertumbuhan ketegangan dapat berubah menjadi konfrontasi sengit antara kedua ekonomi global. Ini, dalam gilirannya, akan merugikan pertumbuhan ekonomi China dan AS, memicu koreksi signifikan di pasar global.
Regulator melawan raksasa IT
Pada 2021, para pakar memperkirakan para regulator global menjatuhkan sanksi terhadap Microsoft, Amazon, Google, dan Apple. Tahun lalu, para pejabat senior mengancam akan memecah raksasa-raksasa IT ini. Jika mereka mengadopsi undang-undang anti-trust yang baru yang mengatur pemecahan atau pembatasan bisnis, maka volatilitas dapat mencengkeram pasar. Selain itu, volatilitas akan jauh lebih tinggi dari musim semi 2020, para pakar berasumsi.
Peningkatan kesenjangan sosial
Tahun ini, para pakar memprediksi lonjakan baru kesenjangan sosial di sejumlah negara. Pada 2020, kesenjangan pendapatan meningkat tajam karena kerugian ekonomi ditambah pertumbuhan dalam bursa-bursa saham. Oleh karena itu, otoritas beberapa negara harus mengganti kerugian besar demi mendorong pemulihan ekonomi. Sebelumnya, masalah seperti ini diatasi dengan mencetak uang dan meningkatkan pajak, tapi sekarang ini tidak bisa dilakukan. Hasilnya, bursa-bursa saham dapat mengalami koreksi dan ekonomi global kemungkinan akan menderita.
Pembuatan baja sebagai cara melawan perubahan iklim
Menurut studi baru, produksi semen dan pembuatan baja memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim. Ini dapat menjadi isu kunci untuk pemerintahan AS yang baru. Dalam situasi seperti ini, AS kemungkinan akan meningkatkan tekanan pada China, karena China adalah konsumen terbesar semen dan baja. Pembatasan baru untuk membuat proses produksi kedua material tersebut lebih ramah lingkungan dapat mengancam industri konstruksi global. Kebijakan pembatasan seperti ini dapat melumpuhkan pasar properti global dan industri transportasi.
Psikologi pasca pandemi
COVID-19 menjadi simbol tahun 2020. Selama masa ini, otoritas negara berhasil mengembangkan taktik untuk merespon pandemi. Para pakar menyaksikan respon bersama yang kuat dalam melawan virus corona. Mereka melihat terbentuknya psikologi "pasca pandemi". Analis tidak dapat mengesampingkan kemunculan virus yang sama pada 2021, yang dapat memicu kepanikan dan penjualan besar-besaran di pasar. Namun, para pakar berharap dunia akan dapat menghadapi semua permasalahan baru.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merilis data terbaru tentang kota-kota terpadat di dunia. Mari kita lihat kota-kota besar teratas berdasarkan jumlah penduduknya.
Banyak negara terkenal dengan tradisi pembuatan anggurnya, tetapi hanya beberapa yang memiliki infrastruktur wisata anggur yang berkembang dengan baik, yang semakin populer setiap tahunnya. Berikut adalah negara-negara yang menawarkan tur anggur terbaik di dunia saat ini.
Lampu yang gemerlap, hadiah buatan tangan yang unik, aroma roti jahe, dan anggur hangat—ini hanyalah beberapa hal yang menarik pengunjung ke pasar Natal Eropa. Jika Anda mencari tempat yang sempurna untuk membenamkan diri dalam semangat liburan, panduan ini akan mengarahkan Anda ke arah yang tepat. Berikut adalah daftar pasar Natal terbaik di Eropa versi majalah Forbes.