Lihat juga
Dolar AS, yang baru-baru ini turun ke level terendah hampir tiga minggu, kini dengan percaya diri bangkit kembali, didukung oleh kenaikan kuat dalam imbal hasil Treasury AS. Kebangkitan ini telah menjadi faktor utama yang menekan logam mulia.
Selain itu, ekspektasi bahwa rencana tarif dan kebijakan ekspansionis Presiden terpilih AS Donald Trump akan mendorong inflasi lebih tinggi menciptakan kondisi bagi Federal Reserve untuk menghentikan kebijakan pemotongan suku bunganya. Hal ini semakin melemahkan potensi pertumbuhan emas. Namun, kekhawatiran tentang kemungkinan perang dagang dan ketegangan geopolitik dapat membantu membatasi kerugian untuk aset safe-haven ini.
Dari sudut pandang teknikal, oscillator pada grafik harian dan 4 jam mulai menunjukkan momentum negatif, menunjukkan bahwa jalur dengan hambatan paling sedikit untuk harga emas cenderung ke bawah.
Akibatnya, penurunan lebih lanjut menuju level terendah minggu lalu, di kisaran $2605, tampaknya masuk akal.
Pemutusan berkelanjutan di bawah level kritis $2600 akan membuka eksposur ke Simple Moving Average (SMA) 100-hari, yang saat ini berada di sekitar $2575.
Di sisi lain, $2650 dapat bertindak sebagai penghalang langsung sebelum swing high dari Jumat lalu di dekat $2665.Pergerakan tegas di atas zona ini dapat memungkinkan emas untuk merebut kembali level psikologis $2700, membuka jalan untuk kenaikan lebih lanjut menuju zona pasokan di $2721–2722, yang berfungsi sebagai titik balik penting.
Penembusan kuat di atas area ini akan menandakan bahwa penurunan korektif baru-baru ini dari rekor tertinggi sepanjang masa di bulan Oktober telah berakhir, memungkinkan tren naik untuk berlanjut.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.